Senin, 26 Desember 2022

 10 Rekomendasi Minuman Wine Yang Cocok Menemani Dinner Romantis bersama Pasangan (2020)



Wine, minuman fermentasi anggur dengan kandungan alkohol terukur

Pasti kamu sudah familiar dengan wine, minuman berakohol yang dibuat dari fermentasi anggur atau buah lainnya. Proses peragian wine terjadi secara alami tanpa ditambahkan asam, gula, air, enzim, maupun nutrisi lain. Kandungan gula dalam anggur akan diserap oleh ragi, sehingga muncullah zat karbon dioksida dan etanol.

Tentunya, lain anggur lain pula rasa wine yang dihasilkan. Perbedaan hasil ini diakibatkan antara lain oleh lingkungan geografis fermentasi, reaksi yang terjadi ketika fermentasi, dan bagaimana pengolahan yang dilakukan terhadap anggur tersebut. Itulah kenapa, ada wine yang terasa lebih manis atau lebih pahit.

Meski tidak mudah ditemui, namun sejumlah restoran menyediakan wine yang bisa kamu minum dalam bentuk botol maupun gelas. Kamu sudah pernah coba belum, nih? Kalau belum, yuk kenali dulu 4 jenis wine di bawah ini!


Kamu harus tahu 4 jenis tipe dari minuman wine ini

Fortified Wine

Kalau kamu pernah dengar wine Sherry yang berasal dari Spanyol atau wine Port dari negeri Portugal, maka itulah jenis Fortified Wine. Minuman ini merupakan wine natural yang kadar alkoholnya lebih keras dibandingkan wine lain. Dikatakan lebih keras atau kuat, karena total liquor Fortified Wine ditambahkan dengan Brandy atau spirit.

Biasanya, kadar alkohol di dalam wine jenis ini sampai di angka 15 hingga 22 persen, lho. Dalam penggunaannya, Fortified Wine dapat dipakai untuk bahan campuran makanan atau minuman cocktail. Ada juga yang meminum wine ini sebelum mulai makan.

Aromatized Wine

Nah, jika Fortified Wine diimbuhi aneka rempah, bunga, tumbuhan, serta kulit buah dan diproses secara distilasi sehingga menghasilkan aroma tertentu, maka jadilah Aromatized Wine. Vermouth, Anises, maupun Bitters dikenal sebagai bagian dari Aromatized Wine. Wine dengan kadar alkohol senilai 15 hingga 21 persen ini kerap diminum sebagai pembuka sebelum makan atau digunakan sebagai campuran cocktail.

Bayangkan meminum Aromatized Wine dengan kulit jeruk atau lemon, wiiih ada segar-segarnya! Soal rasa, wine yang diproduksi di Italia dan Perancis ini punya dua kemungkinan: manis dan tidak manis. Aromatized Wine berwarna merah cenderung lebih manis, sementara yang berwarna putih biasanya tidak manis.

Natural Still Wine

Seperti namanya, Natural Still Wine tanpa tambahan zat lainnya. Yap, wine ini mengalami satu kali proses fermentasi secara normal. Dikatakan natural karena tidak ditambahkan ragi lagi di dalamnya sebagaimana proses pengerjaan wine lain.
Setidaknya, ada 4 jenis Natural Still Wine yang bisa kamu temui di pasaran. Pertama, Red Wine yakni fermentasi anggur merah disertai kulit serta biji buah anggur. Kedua, White Wine yang diperoleh dari fermentasi anggur warna putiih tanpa kulit serta bijinya.

Ketiga, Rose Wine alias anggur merah yang diproses beserta kulitnya dan difermentasikan dalam waktu yang cukup pendek yakni hanya 2 sampai 3 jam sebelum kulit anggurnya dilepaskan. Jenis Natural Still Wine yang terakhir adalah Dessert Wine yang lebih sering dikonsumsi sebagai penutup santapan. Dessert wine atau sweet wine memanfaatkan anggur putih yang telah matang dan mengeluarkan rasa manis hasil fermentasi.

Sparkling Wine

Kalau wine jenis ini disebut sparkling karena mengeluarkan gelembung udara alias bubble yang berasal dari karbondioksida di dalamnya. Sparkling wine yang paling terkenal dalah Champagne dari daerah bernama Champagne-Marne, Perancis. Itu lho, minuman yang kalau kamu buka botolnya akan keluar buih-buih gas asam.

Lalu, apa yang membuat wine ini beda dengan minuman lainnya? Sparkling Wine memiliki kandungan karbondioksida dari fermentasi kedua gula dan ragi. Yang bikin makin istimewa, minuman bermuatan alkohol 14% ini dibuat dari anggur yang hanya tumbuh dan diolah di Desa Champagne.

Oh iya, selain Perancis, Spanyol juga punya Sparkling Wine bernama Cava dan Italia memiliki wine Asti. Tapi yang jelas, dalam menghidangkan Sparkling Wine kamu perlu menguasai teknik tertentu. Gimana, tertarik mencoba?


Manfaat bagi tubuh saat minum wine yang tidak berlebihan

Meningkatkan kekebalan tubuh

Yap, kamu nggak salah dengar: wine bermanfaat untuk memperkuat kekebalan tubuhmu. Bukan kaleng-kaleng, karena telah ada penelitian di Inggris yang menunjukkan bahwa minum satu gelas wine per hari akan menjagamu dari infeksi bakteri yang biasa bersarang di perut, Helicobacter Pylori, hingga 11% berkat adanya flavan-3. Setengah gelasnya saja sudah bisa melindungimu dari kuman sejenis salmonella.

Selain itu, zat antioksidan di dalam anggur merah turut menambah kekebalan tubuh tahap demi tahap. Di sisi lain, zat tersebut mampu bekerja memulihkan seluruh sel di dalam tubuh. Dengan asupan antioksidan pula, kamu dapat tercegah dari penyakit.

Menjaga berat badan

Bingung kan, kok bisa minum wine bermanfaat untuk menjaga berat badan? Yap, sebuah penelitian merilis fakta bahwa orang yang minum wine akan memiliki bobot tubuh yang cenderung lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi minum alkohol jenis lainnya. Ini dapat dilihat dari ukuran pinggang orang yang meminum wine lebih kecil dan tidak berlemak dibandingkan mereka yang menenggak minuman alkohol lain.

Penelitian lain di Purdue University mengungkapkan bahwa kandungan picetannol dalam wine dapat mengoptimalkan pengendalian obseitas. Nggak hanya itu, kadar alkohol dalam minuman wine disebut-sebut membantu pembakaran kalori tubuh hingga 90 menit lamanya setelah diminum. Asalkan, ingat-ingat untuk tidak mengonsumsi wine berlebihan, ya!

Baik untuk kesehatan otak

Penelitian dalam The Journal of Agricultural and Food Chemistry mengungkapkan adanya peningkatan aliran darah menuju otak hingga 30 persen jika kamu mengonsumsi wine dalam takaran yang cukup. Dengan demikian, sel-sel saraf di dalam otak terus terlindungi. Aliran darah yang lancar akan turut menguatkan daya ingat, pencegahan penuaan di otak, hingga menjauhkan dari penyakit Demensia, Alzheimer, Parkinson, dan Stroke.

Hal ini dikarenakan dalam segelas wine terutama jenis red wine terkandung zat bernama resveratrol. Zat itulah yang menambah level heme-oxygen, yakni sebuah enzim yang bekerja untuk menjaga sel saraf di area otak. Hmm, apakah kamu yang belum pernah meminum wine jadi tertarik mencoba?

Anti Penuaan

Zat resvetratol dalam minuman wine nampaknya punya banyak manfaat. Karena selain menyehatkan otak, zat ini juga dapat mencegah penuaan, lho! Siapa sih, yang nggak pengen awet muda dan berumur panjang?

Penelitiannya datang dari Harvard Medical School, yang menemukan bahwa kandungan zat resvetratol tersebut mampu membuat hidup jadi lebih panjang. Sementara itu, riset yang dilakukan University of London mengungkapkan bahwa kandungan procyanidins di dalam anggur merah atau red wine berfungsi melindungi pembuluh darah agar terus sehat. Kualitas pembuluh darah inilah yang berpotensi menjadikan umur peminum wine jadi lebih panjang.

Dengan sederet manfaat yang ada, sudah nggak ada alasan bagimu untuk tidak meminum wine. Yang perlu diperhatikan adalah meminumnya sesuai dengan kadar yang dibutuhkan. Kalau sudah siap, yuk cek rekomendasi wine yang tepat untuk menemani makan lama romantis sama pasanganmu. Apa saja?



0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.